PESTADISKON, JAKARTA - Pakai Barang KW Banyak Ruginya
Banyak
dari antara kita memakai barang-barang KW atau tiruan di kehidupan sehari-hari.
Kebanyakan konsumen membeli barang KW karena alasan harga. Ya, harga yang
miring menjadi daya tarik utama barang KW, tapi tahukah kalian sebenarnya banyak
kerugian apabila kita menggunakan barang KW. Simak kerugiannya di bawah ini:
1.
Cepat
Rusak
Meski dari tampilan sangat mirip, tetapi namanya saja KW semirip-miripnya tetap
saja palsu. Quality Control (QC) ketika barang tersebut diproduksi tentu saja
tidak seketat QC dari produsen aslinya. Proses produksinya dipertanyakan, barang
dibuat dengan mengandalkan prinsip yang penting secara tampilan mirip tapi
kualitas dikorbankan. Tidak heran jika barang-barang KW mudah sekali rusak.
Semisal membeli barang elektronik palsu, merk aslinya bisa bertahan sampai
bertahun-tahun, merk KW hanya bertahan hitungan bulan.
2.
Mengandung
bahan atau material berbahaya
Peredaran kosmetik atau obat-obatan
palsu di Indonesia sangatlah luas. Sebaiknya kita berhati-hati dalam membeli
kedua jenis barang tersebut, terlebih jika membeli secara online. Kosmetik dan
obat KW mengandung bahan-bahan yang berbahaya dan tidak teruji di lembaga BPOM.
Jika terjadi sesuatu (misalnya keracunan) produsen pun tidak bisa bertanggung
jawab, karena proses produksinya ilegal.
3.
Bikin
Malu
Tujuan orang-orang menggunakan
barang KW adalah untuk menaikan gengsi, kepercayaan diri dan harga diri. Tak
heran barang imitasi yang jadi favorit barang dengan merk dagang elit atau kelas
atas. Namun, mayoritas barang abal-abal tersebut selalu punya cela dan tidak
jarang terlihat secara kasat mata. Seperti misalnya brand Adidas yang
dipelesetkan menjadi Adibas, atau garis putih pada sepatu terkenal tersebut
yang seharusnya tiga malah menjadi empat. Selain itu pada barang garmen KW
jahitan juga kelihatan tidak rapih, ketika dipegang bahan pun jauh berbeda. Bayangkan
apabila hal ini diketahui oleh teman-teman kalian! Niat hati ingin keren, kok
jadi malu-maluin.
4.
Kurang
Nyaman
Demi menekan harga
serendah-rendahnya, produsen barang KW menggunakan bahan-bahan yang murah. Jangan
heran apabila baju KW yang kamu pakai ternyata bikin panas, atau misalnya sol
sepatu Reebok palsumu keras dan tidak enak untuk dibawa jalan. Tampilan boleh
kece, tapi kalau tidak nyaman dipakai bukankah juga jadi menyiksa diri sendiri?
5.
Tidak
kompatibel
Hal ini berlaku untuk barang-barang elektronik,
seperti ponsel, konsol game, atau komputer jinjing. Sudah menjadi rahasia umum
jika barang palsu kebanyakan berasal dari Tiongkok, benda-benda tersebut tidak
melalui proses penyesuaian ketika diimpor masuk ke negara kita. Sehingga besar
kemungkinan barang tersebut tidak kompatibel untuk dipergunakan di sini.
Ketidakcocokan ini juga dapat membahayakan, misalnya menyebabkan korsleting
listrik.
Serba-Serbi Barang KW
Zaman
modern seperti sekarang ini, kita dibanjiri informasi gaya hidup via internet.
Sosial media termasuk salah satu sumber utama dimana kita bisa melihat
kehidupan orang lain yang biasanya ditampilkan bahagia, kaya raya, dan seolah
semua tidak ada masalah. Sosmed milik public figure pun kita ikuti, secara
tidak sadar kita kemudian menginginkan kehidupan seperti mereka, kesannya gaul
dan kekinian.
Kecenderungan
para public figure yang memiliki barang-barang branded, membuat orang-orang
merasa perlu mengikuti gaya mereka. Ingin mengikuti tren yang Up-to-date. Mau juga dong bawa tas Hermes seperti Syahrini, atau Balenciaga deh minimal. Di bagian dunia lain, fenomena
Yeezy Boots sepatu hasil kolaborasi Adidas dan Kanye West juga menyebar dengan
cepat melalui internet, sepatu berharga belasan juta ini jadi incaran banyak
orang. Seketika itu juga tiba-tiba semua orang punya sepatu ini.
Ada pihak-pihak
yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan dengan membuat versi
‘murah’ dari barang-barang tersebut, ya, barang yang kita kenal dengan sebutan
barang KW alias barang tiruan. Indonesia adalah surga barang-barang tiruan,
itulah yang dikatakan media online mediaindonesia.com. Negara berkembang itu
sasaran empuk para produsen barang tiruan. Rakyat kita banyak, penghasilan
rendah, tapi keinginan punya barang baru dan bagus, tinggi. Tidak bisa membeli
asli, yang palsu pun jadi.
Rata-rata
barang KW ini berasal dari Taiwan dan Tiongkok. Barang diseludupkan lewat
pelabuhan-pelabuhan kecil. Ribuan pulau yang dimiliki negara kita menyulitkan aparat
keamanan untuk mencegah masuknya barang-barang KW ini. Selalu saja yang lolos.
Barang tidak akan dikirim jika tidak ada permintaan, bukan? Faktor perilaku
konsumen yang menyukai barang palsu juga faktor utama mengapa pemberantasan
barang KW di Indonesia masih jauh sekali dari kata selesai.
Gengsi.
Gengsi memegang peranan penting mengapa orang Indonesia suka barang KW. Seperti
yang telah disebutkan di atas, masyarakat kita suka mengikuti gaya hidup orang
yang dikaguminya, tidak lain tidak bukan public figure dan sosialita. Jadi
sekalinya sang idola mengenakan barang apa, lalu berlanjut menjadi trend di
masyarakat. Bagi yang berkecukupan bisa membeli yang asli, bagi yang pas-pasan
ya beli yang KW saja. Tidak apa-apa KW yang penting mengikuti perkembangan
jaman.
Padahal
produk-produk KW ini perlahan-lahan akan mematikan industri dalam negeri.
Bayangkan saja apabila semua orang pakai barang KW impor tersebut, lebih cinta
barang palsu dibandingkan barang asli lokal. Namun, ada yang menarik dari
artikel tirto.id yang berjudul Barang Palsu: Membuat Rugi Tapi juga Menghidupi,
ternyata dibalik kejamnya perdagangan barang KW ada sisi dimana dia menghidupi
banyak sekali orang. Termasuk para pedagang atau supplier di pasar-pasar grosir Indonesia
dan pegawai-pegawai pabrik barang palsu di daratan Tiongkok sana.
2016 © Developed by GITS Indonesia. All Right Reserved